Hampir semua suku di bumi Nusantara memiliki beragam uudaya dan tradisi unik yang masih terjaga dengan baik sampai saat ini dan masih dilaksanakan oleh mayoritas masyarakat di sekitar kita, budaya tersebut biasanya merupakan warisan nenek moyang, yang merupakan kearifan lokal dan mempunyai maksud dan tujuan tertentu.
Kami Perusahaan Jasa Rental Mobil Solo/Surakarta Terbaik. Tarif Biaya Sewa Mobil Solo Harga Paling MURAH. Tersedia : Avanza, Alphard, Innova Reborn, Xenia, Haice Commuter, Haice Premio, Elf Long, Fortuner, Bus Pariwisata, Pickup sudah termasuk sopir. Pelayanan rental mobil 24 Jam, armada mobil keluaran terbaru & lengkap, harga MURAH.

Serperti halnya suku-suku yang ada diantaranya suku Bali, Jawa,Batak, Asmat, Ambon, Sunda, suku Sasak di Lombok dan banyak lagi lainnya, memiliki berbagai budaya dan tradisi unik yang masih dipertahankan oleh warganya.
Bali dan Lombok adalah pulau tetangga yang sama-sama menjadi tujuan liburan populer di bumi Nusantara, selain menawarkan banyak objek wisata dan tempat rekreasi alam menarik, keduanya juga memiliki ragam budaya dan tradisi unik, sehingga menjadi salah satu daya tarik sendiri bagi wisatawan yang sedang liburan.
Lombok sendiri memiliki Gili Trawangan yang menjadi pusat pariwisata, dan banyak juga kawasan pariwisata lainya mulai berkembang di dataran utama Lombok, dengan adanya berbagai budaya dan tradisi yang masih dijaga dengan baik, menampilkan budaya kuno sebagai warisan masa lalu, tentu akan menambah daya tarik pariwisata di kawasan ini.
Dan dalam halaman ini, akan dikemas sejumlah informasi mengenai budaya dan tradisi unik di Lombok, yang mungkin anda perlu ketahui informasinya.
Budaya dan Tradisi Unik yang hanya ada di Lombok
-
Upacara Rebo Bontong
Rebo Bontong atau mandi safar adalah ritual mandi bersama yang dilakukan oleh warga suku Sasak di Lombok. Upacara dimaksud untuk menyucikan diri dari berbagai hal buruk dan sebagai upacara menolak bala, sekaligus menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW. Budaya dan tradisi unik mandi bersama atau Rebo Bontang ini merupakan warisan budaya yang sudah berumur ratusan tahun.
Saat Rebo Bontong tiba,maka warga suku Sasak mencari sumber air untuk mandi bersama, baik itu pantai maupun sungai atau bahkan bisa pada sebuah sumur yang dikeramatkan.Sebelum acara puncak Rebo Bontang, diawali dengan sejumlah prosesi, seperti melakukan tetulak desa, tetulak gubuk, dan tetulak otak reban.
Tetulak tersebut juga merupakan tradisi tolak bala untuk keselamatan dan tidak terjadi hal-hal buruk saat puncak acara nanti.Kemeriahan juga terasa sebelum acara puncak, seperti berbagai jenis perlombaan seperti balap sampan, lomba pacuan kuda, tarik tambang, lomba pacuan becak, lomba lari dan banyak lagi lomba lainnya
Termasuk juga ada berbagai hiburan tradisional kesenian Lombok seperti pementasan drama, wayang kulit, rudat, janger dan kecimolan.
-
Upacara Bau Nyale
Budaya dan tradisi unik berikutnya adalah Bau Nyale, kata “bau” berarti menangkap dan ‘nyale” artinya cacing, jadi artinya menangkap cacing laut. Upacara Bau Nyale di Lombok ini digelar setiap tahun sekali, bertepatan pada tanggal 20 dan bulan 10 sesuai dengan kalender tradisional suku Sasak atau pada penanggal Masehi sekitar bulan Februari atau Maret tepat 5 hari setelah bulan purnama.
Tradisi Bau Nyale ini adalah budaya masa lalu yang merupakan tradisi sakral dan sangat melegenda bagi suku Sasak Lombok. Yang mana cerita legenda tersebut berasal cerita rakyat putri Mandalika. Demi meredam terjadinya perpecahan atau peperangan, maka sang putri menceburkan diri ke laut, setelah dicari-cari hanya ditemukan sekumpulan cacing laut, yang akhirnya dipercaya sebagi jelmaan putri Mandalika.
Masyarakat setempat meyakini sampai saat ini, melakukan ritual Bau Nyali akan mendatangkan tuah yang akan memberikan kesejahteraan dan keselamatan warga, namun akan terjadi hal-hal buruk bagi mereka yang sengaja menyangsikannya. Nyale atau cacing yang ditangkap akan mereka bawa ke sawah atau areal pertanian untuk kesuburan.
Nyale atau cacing laut tersebut ternyata juga bagus enak untuk bahan santapan, seperti untuk lauk. Lokasi prosesi Bau Nyale ini adalah di objek wisata panati Seger di Kuta, tentu hal ini akan menjadi atraksi wisata menarik ketika wisatawan liburan di pulau Lombok ini.
-
Tradisi Peresean
Tradisi Peresean ini merupakan pertarungan antara dua laki-laki yang dikenal dengan para pepadu, mereka berkelahi menggunakan tongkat dari rotan dan perisai dari kulit kerbau yang keras (ende), tradisi Peresean ini mirip dengan tradisi Gebug Ende yang ada di desa Seraya, Kabupaten Karangasem, Bali, keduanya memiliki tujuan sama yakni untuk memohon hujan ketika kemarau tiba.
Warisan budaya unik berupa tradisi Peresean ini memang cukup populer di Lombok, seiring berkembangnya pariwisata, Peresean juga di pertunjukkan sebagai atraksi wisata yang sering digelar di pulau Gili Trawangan, sehingga menjadi menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang sedang liburan di pulau Gili Trawangan Lombok.
Dalam Peresean, para pepadu (petarung) akan diawasai oleh pekembar ketika pertarungan terjadi, pekembar juga ada dua, satu dalam arena dan satunya lagi ada di luar area. Pepadu akan bertaring saling mengayunkan tongkat dan menangkis dengan perisai sasaranya kepala pundak dan punggung.
Pepadu tidak disiapkan sebelumnya tetapi bisa dipilih dari kerumunan penonton, siapa saja boleh berpartisipasi, intinya keberanian uji nyali dan sportifitas. Pertarungan akan semakin seru dengan adenya musik tradisional sebagai pengiring dan akan dihentikan jika ada salah satu pepadu yang terluka.
-
Tradisi Begasingan
Tradisi Begasingan ini adalah sebuah permainan tradisional warga suku Sasak yang masih merupakan warisan budaya dan terjaga dengan baik sampai saat ini. Permainan gasing ini sering digelar saat-saat perayaan penting seperti acara 17 Agustus, sehingga bisa menjadi event wisata budaya dan menjadi daya tarik wisata bagi wisatawan yang sedang liburan di Lombok.
Gasing yang dibuat dalam tradisi Begasingan di Lombok ini menggunakan bahan dari kayu, dibentuk bulat pipih sedemikian rupa dengan leher sebagai tempat untuk melilitkan tali, permainan tradisional Begasingan ini dilakukan minimal oleh 2 orang pemain.
Pemain pertama dikenal sebagai sebagi pemukul atau pematok, kemudia pemain kedua dikenal sebagai istilah Pelepas atau Ngejang. Untuk permainan di awalai dengan pemain melilitkan tali dengan rapi pada leher gasing, kemudian melepas gasing ke tanah dengan tujuan mengenai gasing lawan. Pemain dinyatakan pemenang ketika gasingnya masih terus berputar walaupun kena pukul.
Budaya dan tradisi ini memang terlihat begitu unik bagi mereka yang baru pertama kali menyaksikannya. Permainan tradisional Begasingan ini sendiri tidak hanya untuk saling hantam gasing dalam arena permainan, tetapi juga untuk memperkuat tali silaturahmi sehingga hubungan kekerabatan akan terjaga dengan baik.
-
Roah Segara
Budaya dan tradisi unik di Lombok ini adalah sebuah ritual yang digelar setiap bulan Muharram pada kalender Islam sebagai rasa dan ucapan syukur para nelayan kepada laut. Ritual Roah Segara ini sendiri dipusatkan di Pantai Kuranji yang terletak di desa Desa Kuranji Dalang Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.
Dalam prosesi ritual Roah Segara ini dihadiri oleh seluruh nelayan yang ada di sepanjang pantai tersebut, tujuan dalam ritual ini untuk menjaga keseimbangan alam dan terjadi keselarasan atau keharmonisan antara alam dan manusia.
Kearifan lokal yang digelar oleh warga suku Sasak di Lombok sebagai wujud terimakasih kepada Tuhan atas makanan yang telah disediakan dan agar jauh dari marabahaya. Perlengkapan dalam ritual tersebut yakni penduduk akan mengumpulkan hasil panen dan juga makanan kemudian diletakkan dalam sebuah nampan bambu atau penulan dulang.
Setelah prosesi sholat Barzanji, Selakaran, dan Zikir mereka akan membiarkan nampan bambu dengan makanan tersebut larut dan tenggelam di laut dan dikenal sebagai istilah larungan. Pada saat ritual berlangsung para nelayan dilarang melaut selama 3 hari sebagai wujud penghormatan terhadap laut. Kalau di Bali larangan melaut tersebut dikenal sebagai Nyepi Segara.
Demikian sejumlah dan beragam Budaya dan tradisi unik di Lombok, beberapa tradisi unik yang merupakan kearifan lokal lainnya yang juga masih terjaga baik sampai saat ini diantaranya; Bersinan, Lebaran Topat, Midang, Nyongkolan, Begawe, Nyunatang, Molang Maliq /Ngurisang, Ngayu-ayu, Malean Sampi/ lomba ternak, Menarik, Belangar dan Karang Bajo.